1. SUMBER KALSIUM
Kalsium dapat bersumber dari pupuk buatan maupun mineral-mineral yang mengandung kalsium. Ada beberapa jenis kalsium yang bersumber dari pupuk buatan, yaitu:
• Kalsium karbonat (CaCO3), atau kalsium magnesium karbonat (CaMg(CO3)2), yang berasal dari batugamping. Kedua jenis ini biasanya digunakan untuk menetralkan keasaman tanah.
• Gipsum (CaSO4 . 2H2O).
• Kalsium nitrat (Ca(NO3)2 yang mengandung 19% Ca.
• Superfosfat tunggal (18-21% Ca) dan superfosfat triple (12-14% Ca).
Secara geologi kalsium dapat diperoleh dari beberapa jenis mineral,seperti Ca- feldspar (pelapukan silikat), kalsit/aragonit (CaCO3)2 dolomite (CaMg(CO3)2), gipsum (CaSO4 . 2H2O) dan anhidrit (CaSO4). Mineral-mineral karbonat dapat diperoleh dari batuan yang tersusun oleh mineral ini, seperti batugamping, chalk, batudolomit, dan batunapal.
Batugamping adalah suatu batuan sedimen yang mengandung lebih dari 50% mineral-mineral kalsit dan dolomit. Chalk adalah batuan karbonat berwarna putih yang berukuran halus, yang mengandung 97,5 . 98,5% kalsium karbonat. Batu dolomit atau sering disebut sebagai dolostone batuan karbonat yang secara dominan tersusun oleh dolomit.
Kalsium sulfat merupakan mineral yang paling umum dijumpai di alam sebagai sulfat alam. Gipsum mengandung 27% air, sedangkan anhidrit adalah bentuk gipsum tanpa air. Selain kedua mineral ini terdapat mineral yang semi stabil (metastable), yaitu basanit (CaSO4 . 1/2H2O). Baik gipsum maupun anhidrit terjadi dalam bentuk massa kristalin yang granular, kompak, atau berserat di dalam lapisan batuan sedimen. Batuan yang sering berasosiasi dengannya adalah dolomit dan serpih.
2. Bentuk Yang Diserap Tanaman ( Ketesederiaannya)
Mineral sumber Ca meliputi feldspar,apatir, kalsit, dolomit, gipson dan amphibol.Kalsium diambil tanaman dalm bentuk ion Ca+, berperan sebagai komponen dinding sel dalam pembentukan stuktur dan permeabilitas membran sel. Kalsium rata-rata menyusun 0,5% tubuh tanaman. Banyak terdapat dalam daun dan pada beberapa tanaman mengendap sebagai Ca-oksalat dalam sel-sel.
3. Faktor yang mempengaruhi pH tanah
PH tanah dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor yaiitu bahan induk tanah, pengendapan, vegetasi alami, pertumbuhan tanaman, kedalaman tanah dan pupuk nitrogen
• Dekomposisi bahan organik
Bahan organik tanah secara terus menerus terdekomposisi oleh mikroorganisme kedalam bentuk asam asam organik, karbondioksida (CO2) dan air, senyawa pembentuk asam karbonat. Selanjutnya, asam karbonat bereaksi dengan Ca dan Mg karbonat di dalam tanah untuk membentuk bikarbonat yang lebih larut, yang bisa tercuci keluar, yang akhirnya meninggalkan tanah lebih masam.
• Bahan induk
Tanah berkembang dari bahan induk yang berupa batuan dan bahan organik. Selanjutnya batuan di kelompokkan menjadi batuan beku, sedimen dan metamorfose. Batuan basa umumnya mempunyai pH tinggi dibandingkan dengan tanah yang berkembang dari batuan masam
• Pengendapan
Jika air berasal dari air hujan melewati tanah, kation kation basa seperti Ca dan Mg akan tercuci. Kation kation basa yang hilang tersebut kedudukannya di tapak jerapan tanah akan di ganti oleh kation kation masam seperti Al, H, dan Mn. Oleh karena itu, tanah tanah yang terbentuk pada lahan dengan curah hujan tinggi biasanya lebih masam dibandingkan pada tanah tanah pada lahan kering atau acid.
• Vegetasi alami
Tanah tanah yang berada di bawah kondisi vegetasi hutan akan cenderung lebih masam di bandingkan dengan yang berkembang di bawah padang rumput. Hutan tanaman dengan daun kecil (konifer) dapat menyebabkan lebih masam dibandingkan dengan hutan tanaman berdaun lebar.
• Pertumbuhan tanaman
Tanah sering menjadi masam jika di tanami atau untuk aktifitas pertanian, sebab basa basa akan hilang (ikut terpanen).
• Kedalaman tanah
Pada lahan dengan curah hujan tinggi, umumnya kemasaman meningkat sesuai dengan kedalaman lapisan tanah, sehingga kehilangan topsoil oleh erosi dapat menyebabkan lapisan olah tanah menjadi lebih masam.
• Pupuk nitrogen
Nitrogen tanah dapat berasal dari pupuk, bahan organik, sisa hewan, fiksasi N oleh leguminose dapat menyebabkan tanah lebih masam.
3. NERACA UNSUR DI TANAH ( PENAMBAHAN DAN KEHILANGAN )
1. Penambahan Kalsium
Tingkat kalsium yang berlebihan jarang merugikan pertumbuhan tanaman, meskipun karbonat kalsium yang berlebihan di tanah dapat mengakibatkan masalah gizi lain yang terkait dengan pH yang tinggi. Band aplikasi pembentuk asam pupuk dapat menurunkan pH di band dan meningkatkan ketersediaan unsur hara lainnya. Penyebaran atau penyemprotan kalsium oksida dari atas tanaman dapat membakar dedaunan.
Berlebihan jumlah kalsium terlarut, seperti kalsium klorida atau sulfat kalsium, telah dikenal sebagai penyebab masalah dalam kasus tertentu, namun masalahnya adalah umumnya terkait dengan anion Cl-atau S04 = agak dari kalsium per se.
2. Kehilangan Kalsium
Kurangnya kalsium tingkat menyebabkan kerusakan sel membran; sel menjadi bocor mengakibatkan hilangnya sel senyawa dan akhirnya kematian sel dan jaringan tanaman.
Kehilangan Ca dapat disebabkan erosi: kehilangan akan lebih tinggi pada tanah yang memiliki KPK lebih tinggi , atau pelindian: seringkali Ca merajai sebagai kation di dalam air pelindian dan bergerak menuju saluran drainase, menjadi faktor penting munculnya pemasaman tanah.
Kekurangan kalsium biasanya diamati sebagai kegagalan terminal tunas apikal akar dan tips untuk mengembangkan. Dalam jagung, daun baru gagal untuk keluar dari lingkaran karena lengket material, agar-agar di tepi daun. Ujung daun ini juga sangat khlorosis (Kekuningan). Daun muda tanaman baru yang pertama akan terpengaruh. Mereka sering terdistorsi dan kecil, margin daun sering tidak teratur, dan daun dapat ditampilkan melihat atau nekrotik daerah.( Nasih. 2010; Anonim. 2010).
5. FUNGSI KALSIUM
Bentuk dan fungsi Ca dalam tanaman
1. Hara makro sekunder, dibutuhkan dalam jumlah cukup besar, lebih sedikit dibanding N dan K, serupa jumlahnya dengan P, S, dan Mg.
2. Kebanyakan Ca berada dalam dinding sel dan dinding membran: hara “apoplastik”, fungsi utama berada di luar sitoplasma, perannya dalam metabolisme sedikit, menjadi jembatan divalen yang mengubungkan antar molekul dan bersifat reversible.
3. Komponen struktural membran sel, menjaga stabilitas membran dan integritas sel: mengatur selektivitas serapan ion, mengatur permeabilitas membran dan mencegah kebocoran larutan dalam sel.
4. Komponen struktural dinding sel, berupa Ca-pektat di lamela tengah diantara dinding sel yang saling berdekatan berfungsi menguatkan dinding sel dan ketahanan terhadap infeksi jamur, atau berada di antara dinding sel dengan membran plasma, fungsi membran.
5. Diperlukan dalam pemanjangan dan pembelahan sel: membentuk dinding sel dan membran sel yang baru, ini merupakan fungsi pengaturan sebagaimana fungsi struktur, dan ikatan yang reversible di dalam membran dan dinding sel memungkinkan sel untuk tumbuh dan berkembang.
Untuk menjalankan fungsi Kalsium (CaO) harus berpasangan dengan Magnesium (MgO) sehingga dapat :
• Mengoreksi keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman, kolam dan tambak
• Menetralisir kejenuhan zat - zat yang meracuni tanah, tanaman, kolam dan tambak bilamana zat tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyerapan zat - zat hara yang sudah ada dalam tanah baik yang berasal dari bahan organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP dan Kcl
• Menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman. Artinya dengan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) yang cukup unsur mikropun memadai
• Memperbaiki porositas tanah, struktur serta aerasi tanah sekaligus bermanfaat bagi mikrobiologi dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam tanah lancar dan menjadikan akar semai bebas bergerak menghisap unsur hara dari tanah
• Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, serta karbohidrat
• Membantu translokasi pati dan distribusi phospor didalam tubuh tanaman
• Unsur pembentuk warna daun (Klorofil), sehingga tercipta hijau daun yang sempurna
• Kalsium dan magnesium yang diberikan pada tambak / kolam ikan adalah salah satu cara konvensional mempertinggi produktifitas kolam / tambak serta sebagai cara sanitasi untuk membersihkan kolam / tambak dari hama dan penyakit. (Rosmarkam, 2002; Novizan, 2002)
Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
• Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati.
• Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati.
• Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk
• Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita.
• Efek kekurangan kalsium mengakibatkan bunga menjadi gugur.
• Kekurangan kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak kekar.
(Masagri. 2011; Anonim. 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Cowan, D. 2004. Measure and manage: Calcium more than just limestone.
http://www.agtest.com/articles/Calcium.htm.
Barak, P. 1999. Essential Elements for plant growth: Calcium.
http://www.soils.wisc.edu/~barak/soilscience326/calcium.htm
Anonim. 2004. From boron to zinc: What your plants need and why.
http://www.wormway.com/articles/09_03_nutrients.asp
Masagri. 2011. Gejala Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman. http://www.masagri.com/gejala-kekurangan-unsur-hara-pada-tanaman/
Anonim. 2010. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro. http://kesuburankelasb.blogspot.com/2010/10/gejala-kekurangan-unsur-hara-makro-dan.html
Anonim. 2010. Hara Esensial Makro dan Mikro. http://agroinformatika.net/3-sistem-pakar/sistem-pakar/125-hara-esensial-makro-dan-mikro.html
Rosmarkam, afandie. 2002. Ilmu kesuburan tanah. Kanisius: Yogyakarta.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. PT.Agromedia Pustaka: Depok.
Singer,Michel J. 1996. Soils an Introduction 3rd. University Of California:USA.
Andre. 2009. Sifat Kimia Tanah. http://boymarpaung.wordpress.com/2009/2/19/sifat-kimia-tanah/
Nasih. 2010. Kalsium. http://nasih.wordpress.com/2010/11/01/kalsium/.
Anonim. 2010. Peranan Kalsium. http://naynienay.wordpress.com/2010/05/28/peranan-kalsium/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
your testimonial